Surakarta, 22 April 2025 – Pusat Studi Difabilitas (PSD) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret menerima kunjungan dari tiga institusi sekaligus, yaitu SD Lazuardi Tursina, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan Universitas Islam Cordoba Banyuwangi pada 22 April 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan benchmarking dan studi tiru terkait pengembangan layanan, pendampingan, dan kebijakan ramah disabilitas di lingkungan pendidikan.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang PSD LPPM UNS ini dibuka dengan pemaparan mengenai sejarah, peran, serta berbagai inovasi PSD dalam mendukung mahasiswa dan masyarakat disabilitas. Materi mencakup model layanan Unit Layanan Disabilitas (ULD) UNS, sistem pendampingan mahasiswa, pengembangan pelatihan bahasa isyarat, integrasi teknologi asistif, hingga program pemberdayaan berbasis komunitas.
Para peserta kunjungan sangat antusias berdiskusi mengenai implementasi layanan inklusif di UNS. Delegasi dari SD Lazuardi Tursina menggali praktik baik terkait strategi pendampingan bagi siswa berkebutuhan khusus di tingkat pendidikan dasar. Sementara itu, UMS dan Universitas Islam Cordoba Banyuwangi fokus pada model pengelolaan ULD, pengembangan kurikulum inklusif, serta pola kerja sama PSD dengan fakultas dan unit layanan akademik.
Selain sesi pemaparan, kunjungan juga diisi dengan sesi tanya jawab dan diskusi mendalam mengenai tantangan serta peluang pengembangan layanan disabilitas di masing-masing institusi. Para tamu mengapresiasi kesiapan PSD dalam membagikan pengalaman dan strategi operasional yang selama ini menjadi kekuatan UNS sebagai salah satu kampus pelopor inklusi di Indonesia.
Melalui kegiatan ini, PSD LPPM UNS berharap dapat memperluas jejaring kerja sama dan memperkuat peran sebagai pusat rujukan nasional dalam pengembangan kebijakan, penelitian, dan layanan pendidikan inklusif. Kolaborasi lintas tingkat pendidikan—dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi—diharapkan mampu mendorong terciptanya ekosistem pendidikan yang lebih ramah, setara, dan inklusif bagi seluruh peserta didik.
