Surakarta, 10 Mei 2025 — Universitas Sebelas Maret (UNS) melalui Pusat Studi Disabilitas (PSD) LPPM UNS sukses menyelenggarakan Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Afirmasi Disabilitas UNS 2025 yang diikuti peserta dari seluruh Indonesia. Kegiatan berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dan terbuka untuk umum.
Sosialisasi nasional ini bertujuan memberikan informasi menyeluruh kepada calon mahasiswa disabilitas, orang tua, guru pendamping, komunitas disabilitas, serta masyarakat luas terkait peluang pendidikan tinggi yang inklusif di UNS. Antusiasme peserta dari berbagai wilayah menunjukkan besarnya perhatian terhadap akses pendidikan tinggi bagi penyandang disabilitas.
Acara menghadirkan sejumlah narasumber dari unit strategis UNS, yaitu:
-
Dr. Moh. Abdul Hakim, S.Psi., M.A. — Kabid Penjaminan Mutu dan Pengembangan Naskah Soal SPMB UNS
-
Prof. Drs. Surtano, M.Sc., Ph.D. — Kepala Kantor SPMB UNS
-
Prof. Dr. Munawir Yusuf, M.Psi. — Ketua PSD LPPM UNS
-
Dr. Joko Yuwono, M.Pd — Dosen Pendidikan Luar Biasa UNS
-
Dr. Subagya, M.Si. — Dosen PLB UNS
-
Rifqy Faizul Haq — Mahasiswa penyandang disabilitas
Melalui kegiatan ini, peserta mendapatkan penjelasan mendalam terkait:
-
Syarat dan mekanisme pendaftaran jalur afirmasi disabilitas
-
Bentuk dukungan UNS untuk menjamin kelancaran studi mahasiswa disabilitas
-
Kesiapan mahasiswa disabilitas dalam menempuh pendidikan tinggi
-
Pengalaman nyata mahasiswa difabel berkuliah di UNS
-
Informasi beasiswa mahasiswa disabilitas tahun 2025 dari PT Bayan Resources
Dalam sambutan pembukaannya, Ketua PSD LPPM UNS Prof. Dr. Munawir Yusuf, M.Psi., menegaskan komitmen UNS dalam menguatkan akses pendidikan tinggi yang setara. “Jalur afirmasi ini merupakan bukti bahwa UNS berupaya menghapus hambatan struktural dan memastikan setiap calon mahasiswa, termasuk penyandang disabilitas, memiliki kesempatan yang sama untuk berkuliah,” ujarnya.
Melalui kegiatan berskala nasional ini, PSD LPPM UNS berharap masyarakat semakin memahami bahwa pendidikan tinggi yang inklusif bukan hanya komitmen, tetapi juga praktik nyata yang terus dikembangkan oleh UNS untuk mewujudkan kampus yang ramah disabilitas.
