Sangiran, 29 Agustus 2024 — Museum Manusia Purba Sangiran menyelenggarakan Pelatihan Sensitivitas Disabilitas sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan inklusif bagi pengunjung, khususnya pengunjung dengan disabilitas. Dalam kegiatan ini, Museum mengundang para pakar dari Pusat Studi Disabilitas (PSD) Universitas Sebelas Maret (UNS) sebagai narasumber utama.
Tiga akademisi UNS yang hadir sebagai narasumber adalah:
-
Prof. Dr. Munawir Yusuf, M.Psi.
-
Dr. Joko Yuwono, M.Pd.
-
Dr. Rina Herlina Haryanti, S.Sos., M.Si.
Pelatihan yang berlangsung pada 29 Agustus 2024 ini diikuti oleh seluruh staf Museum Manusia Purba Sangiran. Kegiatan bertujuan memberikan pemahaman komprehensif mengenai konsep disabilitas, prinsip-prinsip aksesibilitas, serta strategi memberikan layanan yang ramah dan responsif bagi pengunjung dengan beragam kebutuhan.
Dalam sesi pemaparan, para narasumber menyampaikan materi terkait perubahan paradigma tentang disabilitas, standar pelayanan inklusif, serta pentingnya memperhatikan hak dan pengalaman pengunjung disabilitas di ruang publik, termasuk museum. Peserta pelatihan juga mendapatkan contoh praktik baik, simulasi sederhana, dan studi kasus terkait penanganan situasi layanan di lapangan.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat komitmen Museum Manusia Purba Sangiran sebagai destinasi edukasi yang inklusif, aman, dan nyaman bagi semua pengunjung. Museum berencana menindaklanjuti program ini dengan peningkatan fasilitas aksesibilitas serta pelatihan lanjutan bagi petugas layanan.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Museum Manusia Purba Sangiran menegaskan perannya sebagai lembaga budaya yang tidak hanya melestarikan sejarah manusia, tetapi juga memastikan pengalaman kunjungan yang setara bagi seluruh masyarakat.
