Surakarta, 21 November 2024 — Universitas Sebelas Maret (UNS) melalui unit layanan disabilitas kembali meneguhkan komitmennya dalam mewujudkan kampus yang inklusif dan aksesibel. Pada Kamis, 21 November 2024, UNS menyelenggarakan kegiatan Profiling Mahasiswa Disabilitas yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa disabilitas dari berbagai fakultas. Kegiatan ini berlangsung di lingkungan kampus UNS dan dipimpin oleh Ketua Kegiatan, Ibu Arsy Anggrellanggi, M.Pd.
Kegiatan profiling ini bertujuan untuk memperbarui data, memahami kebutuhan belajar individu, serta memetakan dukungan yang diperlukan mahasiswa disabilitas selama menjalani pendidikan tinggi. Melalui proses pendataan komprehensif, UNS berharap dapat memberikan intervensi layanan yang lebih tepat sasaran, mulai dari aksesibilitas akademik, layanan pendampingan, hingga dukungan teknologi asistif.
Dalam sambutannya, Ibu Arsy Anggrellanggi, M.Pd. menegaskan bahwa data yang akurat menjadi fondasi penting untuk memastikan setiap mahasiswa mendapatkan layanan sesuai kebutuhan masing-masing.
“Profiling ini bukan hanya kegiatan administratif, tetapi sebuah langkah konkret dalam memastikan hak pendidikan yang setara bagi seluruh mahasiswa, termasuk teman-teman disabilitas,” jelasnya.
Kegiatan dilaksanakan melalui sesi wawancara, observasi, serta pengisian formulir kebutuhan khusus yang mencakup aspek akademik, aksesibilitas fisik, dan kebutuhan teknologi. Mahasiswa disabilitas juga mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan kendala yang selama ini dihadapi, sekaligus memberikan masukan terhadap layanan kampus.
UNS terus memperkuat posisinya sebagai kampus yang ramah disabilitas melalui berbagai program, termasuk pelatihan bahasa isyarat bagi dosen dan tenaga kependidikan, penyediaan pendamping akademik, serta pengembangan platform digital layanan disabilitas. Profiling mahasiswa disabilitas ini menjadi salah satu langkah strategis untuk memastikan layanan tersebut dapat berjalan secara berkelanjutan dan efektif.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, UNS berharap seluruh mahasiswa disabilitas dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih optimal, setara, dan memberdayakan.

