Surakarta, 26 September 2024 — Universitas Sebelas Maret (UNS) melalui Pusat Studi Disabilitas (PSD) LPPM UNS resmi melantik dan memberikan pembekalan kepada Forum Relawan Mahasiswa Disabilitas (FORDIS UNS). Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 26 September 2024 ini menjadi tonggak penting terbentuknya wadah relawan mahasiswa yang berkomitmen mendukung layanan dan budaya inklusif di lingkungan kampus.
Antusiasme mahasiswa sangat tinggi. Dari 190 pendaftar, hanya 30 relawan terpilih yang dilantik setelah melalui proses seleksi. Tingginya minat ini menunjukkan meningkatnya kepedulian generasi muda UNS terhadap isu aksesibilitas dan inklusivitas, serta komitmen untuk terlibat langsung dalam upaya mewujudkan UNS sebagai Kampus Inklusif yang Responsif bagi Semua.
Pada sesi pembekalan, para relawan mendapatkan materi langsung dari dosen yang ahli di bidang pendidikan inklusif. Materi meliputi pemahaman dasar tentang disabilitas, komunikasi inklusif, etika pendampingan, hingga praktik pendampingan yang mengedepankan penghormatan terhadap martabat mahasiswa disabilitas.
Pembekalan ini juga menghadirkan mahasiswa disabilitas UNS sebagai narasumber. Mereka berbagi pengalaman nyata tentang hambatan yang sering mereka hadapi di kampus, serta bentuk dukungan yang paling dibutuhkan dalam kehidupan akademik dan sosial.
Salah satu narasumber, Aisya Isnaini Fajriyah, mahasiswa tuli sekaligus pengajar bahasa isyarat, menyampaikan:
“Relawan bukan hanya membantu, tetapi menjadi jembatan komunikasi dan lingkungan yang lebih ramah. Kehadiran FORDIS membuat kami merasa lebih didengar dan tidak berjalan sendiri.”
Di sisi lain, Ketua PSD LPPM UNS, Prof. Dr. Munawir Yusuf, M.Psi menegaskan bahwa FORDIS adalah bagian penting dari gerakan inklusif di UNS:
“Inklusivitas tidak bisa tercapai tanpa kolaborasi. FORDIS adalah energi baru yang akan memperkuat ekosistem dukungan bagi mahasiswa disabilitas. Antusiasme 190 pendaftar adalah bukti bahwa kepedulian itu nyata.”
Dalam kegiatan ini, PSD LPPM UNS juga melantik pengurus inti FORDIS UNS, yang akan bertanggung jawab dalam mengoordinasikan program, pendampingan, serta kegiatan advokasi mahasiswa disabilitas selama satu periode ke depan. Pengurus inti terpilih berkomitmen menjadikan FORDIS tidak hanya sebagai kelompok relawan, tetapi sebagai ruang belajar, berbagi, dan bergerak bersama untuk menghadirkan budaya kampus yang inklusif, setara, dan humanis.
Para relawan terpilih, menyampaikan kesan dan harapannya:
“Kami bergabung karena ingin menjadi bagian dari perubahan. Setelah pembekalan hari ini, kami semakin yakin bahwa FORDIS adalah tempat kami belajar menjadi peka dan berdaya. kami berharap bisa benar-benar memberi dampak bagi teman-teman disabilitas.”
Kehadiran FORDIS UNS mempertegas komitmen universitas untuk terus menghadirkan layanan yang responsif, aksesibel, dan merata bagi seluruh mahasiswa. PSD LPPM UNS berharap kehadiran relawan ini mampu memperluas jangkauan layanan pendampingan, memperkuat budaya inklusif, serta mendorong kolaborasi lintas fakultas.
