Pelaksanaan Program Kegiatan Pengabdian “ Pendampingan Orang Tua dari Anak Disabilitas di Sekolah Inklusif Kota Surakarta ” ini dilaksanakan di UPT PLDPI Surakarta pada tanggal 17 Juni 2024 dengan melibatkan 15 orang tua dari anak disabilitas dan 15 guru sekolah dasar inklusi dengan mitra utama dari Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi (PLDPI) . Program pengabdian yang dilakukan berupa Pendampingan dan Workshop Orang Tua dari Anak Disabilitas di Sekolah Inklusif Kota Surakarta di UPT PLDPI Surakarta yang dilaksanakan oleh tim Pengabdi dari Universitas Sebeas Maret Surakarta. Tujuan dari program pendampingan ini adalah untuk memberikan informasi dan pendampingan berupa sosialisasi dan sharing serta workshop pada orang tua dari anak disabiltas dalam bentuk kegiatan Pendampingan Orang Tua dari Anak Disabilitas di Sekolah Inklusif Kota Surakarta
Seringkali peserta didik disabilitas tidak cukup memiliki kesiapan dalam menempuh pendidikan di sekolah inklusi bail dari aspek sosial dan psikologisnya dsb. Beberapa hal yang sering terjadi peserta didik disabilitas kurang bisa berteman, kurang bisa dalam kegiatan kelompok, tidak percaya diri, mudah cemas, dan kurang dapat belajar dengan baik sehingga berdampak pada pencapaian prestasi yang rendah , tergali lewat kegiatan sharing kepada orang tua dari ank disabilitas yang bersekolah disekolah inklusi.
Dukungan orang tua untuk membantu program intervensi bagi anak disabilitas di sekolah inklusif dan dari UPT PLDPI sangat penting. Permasalahan yang sering terlihat adalah orang tua kurang memberikan pelajaran di rumah, intervensi di rumah secara konsisten, orang tua tidak menyediakan media belajar, orang tua kesulitan menghadapi anak jika tantrum, berkomunikasi, membantu anak bersosialisasi dan atau berinteraksi dengan teman di lingkungan rumahnya dengan harapan kualitas pengasuhan orang tua kepada anak disabilitas menjadi sangat luas dan tentu akan berdampak pada perkembangan dan kemajuan anak disabilitas. Terkait masalah kahadiran peserta didik disabilitas di di sekolah inklusi , guru seringkali menunjukkan cara yang kurang tepat dalam merespon kondisi peserta didik disabilitas tersebut. Beberapa guru di sekolah inklusi menganggap itu semua hal biasa (membiarkan saja). Mereka menjelaskan bahwa lambat laun peserta didik juga dapat melakukan penyesuaian sosial dan psikologisnya serta akademiknya. Bahkan ada guru yang cenderung memaksakan agar peserta didik disabilitas terlibat di kelasnya atau kebalikannya peserta didik disabilitas dipisahkan dari kelas karena dianggap mengganggu atau guru memarahinya. Sikap dan cara guru dalam menghadapi peserta didik disabilitas di atas tidak menunjukkan cara yang mendukung perkembangan peserta didik disabilitas. Oleh karena itu, perlu dilakukan sebuah upaya untuk meningkatkan kegiatan pendampingan orang tua dari anak disabilitas agar ikut memantau agar kebutuhan anak terpenuhi baik dari pihak sekolah maupun dari peran orang tua . Target luaran dari PKM ini adalah: (1) memberikan informasi mengenai model pendampingan orang tua dari nak didik disabilitas yang bersekolah di sekolah inklusi; (2) menghasilkan publikasi pada jurnal ber-ISSN; (3) publikasi kegiatan pengadian di media massa cetak atau online; dan (4) publikasi kegiatan dalam bentuk video